Pages

Kamis, 03 April 2008

Semarak Pestaphoria


Semarak Pestaphoria yang berlangsung di Brigif Slawi Pada Tanggal 1 April 2008 kemarin yang menghadirkan DEWA 19,ANDRA AND THE BACKBONE.THE ROCK INDONESIA. Berlangsung cukup meriah walaupun disana sini masih ada saja keributan antar penonton,dimana pemicunya jelas ada dorongan dari efek minuman keras.Satu celoteh ahmad Dhani di konser itu menangapi Keributan Penonton sungguh hal yang diluar dugaan. memang sosok kontroversial ini selalu mengundang Pro dan Kontra. salah satu celoteh dari Ahmad Dhani adalah "Boleh berantem tetapi jangan pakai Senjata Pakai Tangan Kosong saja" mungkin Ahmad Dhani mengucapkan kata - kata seperti karena keributan yang sulit direda pada saat itu. Secara keseluruhan konser berjalan dengan aman. sukses XL sukses untuk DEWA 19.

Selamat dan Sukses

Selamat dan Sukses untuk Net COmunications atas terselenggaranya Seminar Nasional Teknologi 2008. semoga apa yang diberikan Bapak Onno W Purbo Bisa bermanfaat Untuk Kita semua.

Selasa, 01 April 2008

Hargai Apa Yang Kita Miliki

Pernahkah Kita mendengar kisah Helen Kehler? Dia adalah seorang perempuan yang dilahirkan dalam kondisi buta dan tuli. Karena cacat yang dialaminya, dia tidak bisa membaca, melihat, dan mendengar.Nah, dalam kondisi seperti itulah Helen Kehler dilahirkan.Tidak ada seorangpun yang menginginkan lahir dalam kondisi seperti itu. Seandainya Helen Kehler diberi pilihan, pasti dia akan memilih untuk lahir dalam keadaan normal. Namun siapa sangka, dengan segala kekurangannya, dia memiliki semangat hidup yang luar biasa, dan tumbuh menjadi seorang legendaris.Dengan segala keterbatasannya, ia mampu memberikan motivasi dan semangat hidup kepada mereka yang memiliki keterbatasan pula, seperti cacat, buta dan tuli.Ia mengharapkan, semua orang cacat seperti dirinya mampu menjalani kehidupan sebagaimana manusia normal lainnya, meski itu teramat sulit dilakukan.Ada sebuah kalimat fantastis yang pernah diucapkan Helen Kehler:
"It would be a blessing if each person could be blind and deaf for a few days during his grown-up live. It would make them see and appreciate their ability to experience the joy of sound".
Intinya, menurut dia merupakan sebuah anugrah bila setiap orang yang sudah menginjak dewasa itu mengalami buta dan tuli beberapa hari saja. Dengan demikian, setiap orang akan lebih menghargai hidupnya, paling tidak saat mendengar suara!Sekarang, coba Kita bayangkan sejenak..........Kita menjadi seorang yang buta dan tuli selama dua atau tiga hari saja! Tutup mata dan telinga selama rentang waktu tersebut. Jangan biarkan diri Kita melihat atau mendengar apapun. Selama beberapa hari itu Kita tidak bisa melihat indahnya dunia, Kita tidak bisa melihat terangnya matahari, birunya langit, dan bahkan Kita tidak bisa menikmati musik/radio dan acara tv kesayangan!Bagaimana Kita? Apakah beberapa hari cukup berat? Bagaimana kalau dikurangi dua atau tiga jam saja?Saya yakin hal ini akan mengingatkan siapa saja, bahwa betapa sering kita terlupa untuk bersyukur atas apa yang kita miliki. Kesempurnaan yang ada dalam diri kita.Seringkali yang terjadi dalam hidup kita adalah keluhan demi keluhan. Hingga tidak pernah menghargai apa yang sudah kita miliki. Padahal bisa jadi, apa yang kita miliki merupakan kemewahan yang tidak pernah bisa dinikmati oleh orang lain.Ya! Kemewahan untuk orang lain!Coba Kita renungkan, bagaimana orang yang tidak memiliki kaki? Maka berjalan adalah sebuah kemewahan yang luar biasa baginya.Helen Kehler pernah mengatakan, seandainya ia diijinkan bisa melihat satu hari saja, maka ia yakin akan mampu melakukan banyak hal, termasuk membuat sebuah tulisan yang menarik.Dari sini kita bisa mengambil pelajaran, jika kita mampu menghargai apa yang kita miliki, hal-hal yang sudah ada dalam diri kita, tentunya kita akan bisa memandang hidup dengan lebih baik.Kita akan jarang mengeluh dan jarang merasa susah! Malah sebaliknya, kita akan mampu berpikir positif dan menjadi seorang manusia yang lebih baik.

Situasi yang Ada Dalam Diri Kita

Tiga macam situasi yang kita hadapi:
1. Di dalam kontrol kita
2. Di dalam pengaruh kita
3. Di luar kontrol kita
Banyak orang yang punya pengertian yang salah. Emosi atas kejadian tertentu sebenarnya masih dalam kontrol kita; sedangkan mood - reaksi spontan dan bersifat sesaat setelah kejadian tertentu terjadi - di luar kontrol kita. Di dalam hidup ini, apapun yang terjadi tidak ada artinya; dan baru punya arti saat kita memberi arti. Jadi tatkala ada kejadian yang berpotensi meledakkan emosi (amarah, jengkel, kesedihan, dll), maka kita harus memikirkan:
1. Apa yang bisa saya syukuri atas kejadian ini
2. Apa yang harus saya pelajari dari kejadian ini agar saya bisa lebih baik lagi
3. Apa yang harus saya lakukan sehingga membuat saya:
a. Merasa lebih baik
b. Menjadi lebih baik
c. Membuat orang banyak menjadi lebih baik Dan direstui Tuhan
Pada prinsipnya, otak hanya mencari nikmat dan menghindari sengsara. Untungnya, nikmat dan sengsara ini adalah relatif adanya; sehingga kita harus dapat menjalankan asosiasi yang tepat:
1. Asosiasi Salah: Nikmat jangka pendek, sengsara jangka panjang
2. Asosiasi Benar: Sengsara jangka pendek, nikmat jangka panjang
3. Asosiasi Sempurna: Nikmat jangka pendek, nikmat sekali jangka panjang
Tung Desem mengungkapkan bahwa otak kita bisa menjadi dahsyat ketika kita:
1. Mampu mengartikan asosiasi yang ke arah sengsara, dengan tindakan yang berguna untuk diri sendiri dan orang lain
2. Mengetahui cara untuk mau dan mampu memanfaatkan situasi dan kondisi apapun untuk kebaikan diri dan orang lain
3. Mampu mengkaitkan (asosiasi) apa yang harus dikerjakan dengan kenikmatan bila dikerjakan; dan kesengsaraan bila tidak dikerjakan
4. Punya alasan yang sangat kuat untuk mencapai tujuan
5. Sehingga akhirnya terbentuk pola/kebiasaan yang mampu mengartikan asosiasi sempurna
Otak dapat kita program menjadi lebih dahsyat untuk mencapai apa yang kita inginkan, dengan:
1. Mempengaruhi informasi yang masuk ke otak kita
2. Memberi tujuan (mengaktifkan radar)
3. Memberi otak kita alasan/keyakinan yang sangat kuat untuk bertindak mencapai tujuan
4. Memberi otak kita strategi (cara yang sudah terbukti berhasil)
5. Memberi otak kita rencana kerja
6. Memberi otak kita waktu untuk peka dan monitor
7. Memberi otak kita kesempatan untuk fleksibel

Diambil dari Seminar Tung Desem

Sample Text

Thanks Brother For Coming To My Blog,Matur Nuwun Sanget sampun ngunjungi Blogge dalem,Terima Kasih Tlah Mnegunjungi Blogspot saya,Makasih Ya Wis Ndeleng Blog ke Enyong